cerita misteri, Nyaris dikubur hidup-hidup oleh Lelembut


Nyaris di kubur hidup-hidup oleh lelembut/ mahluk halus
Di lansir dari Dunia Klenik
☆- Karena cuma menggantungkan hidup sebagai petani, kehidupan Pak Tarno (bukan nama sebenarnya) pas-pasan. Apalagi petani di daerah tandus kawasan Balikpapan utara. Seperti umumnya petani Pak Tarno juga memelihara hewan peliharaan, meski hanya 5 ekor kambing terdiri empat betina satu jantan. Begitu anak-anak kambing betina sudah sedikit besar, langsung dijual di pasar untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Maka jumlah kambing yang menjadi sumber mata pencaharian itu, tetap saja hanya lima ekor. Sementara itu untuk memenuhi makan sehari-hari, Pak Tarno memanfaatkan hasil tegalannya. Seperti ubi, singkong, tales, garut, lembong dan sebagainya. Di musim paceklik, sering terjadi pencurian hewan kambing di daerahnya. Karena kambing merupakan sumber penghasilan, kambing Pak Tarno pun dijaga amat ketat. Hampir setiap malam dia tidur di muka kandang kambingnya, meski harus menahan bau pesing air kencing kambing. Senjata yang disanding bukan merupakan senjata tajam, melainkan alu penumbuk padi yang jarang dipakai itu. Suatu malam bulan purnama, kebetulan malam Selasa Kliwon, Pak Tarno juga menjaga kambing-kambingnya. Menjelang tengah malam Pak Tarno hanya terbaring di lincak dan belum bisa memejamkan matanya. Tiba-tiba mendengar langkah beberapa orang mendatanginya. Semula dia menduga yang datang adalah orang-orang atau tetangganya yang sedang melakukan tugas ronda. Tapi ternyata... Jumlah orang yang datang amat banyak, sebagian ada yang membawa peralatan lengkap untuk mengubur orang yang meninggal. Misal keranda, tempayan air untuk memandikan jenazah, bunga siwur (gayung). Ada pula yang membawa meteran dan kain kafan, sekop, pacul dan sebagainya. Tanpa basa-basi orang-rang itu langsung menggeruduk Pak Tarno. Ada empat orang tinggi besar memeganginya kuat-kuat, sehingga Pak Tarno tak bisa berkutik. Kemudian ada yang mengukur panjang badan Pak Tarno dengan meteran. Pak Tarno berusaha berteriak, tetapi ada yang membungkam mulutnya dengan tangan. Meski berusaha melawan dan meronta-ronta, pakaian Pak Tarno bisa dilepas semuanya. Tidak tahu dari mana air diperoleh, tahu-tahu ada beberapa orang menyirami dengan air bunga yang diambil dari tempayan. Pak Tarno terheran-heran sebab meski belum meninggal tapi orang-orang itu membungkusnya seperti jenazah. Terang saja Pak Tarno gelagapan. Tapi mereka tetap nekat dan memasukkan Pak Tarno ke dalam keranda. Lalu diusung menuju tempat pemakaman. Di tempat pemakaman, Pak Tarno mendengar orang-orang itu sedang menggali lubang kubur. Suara nafas penggali kubur itu terdengar ngos-ngosan. Sesekali terdengar pembicaraan, tapi tak jelas artinya. Setelah lubang kubur selesai digali, Pak Tarno lalu dikeluarkan dari keranda. Ketika diangkat dan akan dimasukkan ke dalam lubang kubur, Pak Tarno meronta-ronta. Tapi sebelum dimasukkan lubang kubur, tiba-tiba ada sinar lampu senter menerangi rombongan pelayat itu. Lampu senter itu berasal dari para petugas ronda yang sedang berkeliling. Terang saja para peronda curiga melihat banyak orang berada di kuburan malam hari. "Hei, siapa mengubur pada malam-malam begini ?!" seru salah seorang peronda. Mendengar teguran itu, rombongan itu lari berhamburan. Pocongan yang berisi Pak Tarno langsung dilepas orang-orang yang berada di atas lubang kubur itu. Keruan saja tubuh Pak Tarno terjatuh ke dalam lubang kubur : gedeblug ! Ketika orang-orang itu dikejar para peronda, mereka cepat sekali menghilang. Liang kubur itu lalu diperiksa. Peronda segera memeriksa lubang kubur. Mereka kaget melihat wajah Pak Tarno menyembul dari pocongan dan berteriak minta tolong. Semula para peronda nyaris berlarian takut melihat pocongan bisa bergerak-gerak, tapi setelah tahu pocongan itu benar-benar manusia hidup, mereka cepat-cepat menolong. Lebih lagi ternyata yang dipocong itu adalah warga setempat. Pak Tarno yang bugil itu lalu dipinjami sarung dari peronda. Sampai di rumah, Pak Tarno dirawat semestinya. Setelah ditanyakan pada salah satu paranormal, rumah Pak Tarno memang angker dan sering didatangi lelembut. Maka lalu diberi penolak bala oleh paranormal tersebut.

Komentar